Penemuan-penemuan mengenai teknologi mungkin sudah dimulai sejak abad ke 20 yang lalu, namun ternyata saat ini masih banyak temuan teknologi sederhana yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Di benua Afrika dengan keadaan alam yang panas dan infrastruktur apa adanya pun bisa diciptakan sebuah teknologi baru yang menarik dan inovatif. Penemuan-penemuan ini timbul dari kesulitan-kesulitan para penduduk benua hitam tersebut dalam bertahan hidup sehingga menggerakan hati para ilmuwan untuk menciptakan teknologi agar kehidupan mereka lebih layak. Berikut 4 Temuan Teknologi Unik Yang Hanya Ada di Afrika:
1. Hippo Roller
Hippo Roller adalah sebuah alat yang berbentuk seperti tong yang di kedua sisinya terdapat besi sebagai setir benda tersebut. Teknologi ini muncul karena di beberapa daerah di Afrika distribusi air adalah sebuah pekerjaan yang berat apalagi pekerjaan itu dilakukan oleh wanita dan anak-anak. Dengan Hippo Roller air dapat diangkut dari sumber air ke desa dengan mudah, kapasitas dan daya tampung setiap Hippo Roller pun cukup banyak yakni 90 Liter per galon.
2. LifeStraw
Banyak kasus kematian di Afrika yang disebabkan karena mengkonsumsi air sungai secara langsung. Bakteri-bakteri yang terkandung di dalam air sungai ikut masuk ke dalam tubuh saat penduduk afrika minum air dari sungai tersebut. Karena kebiasaan ini pada tahun 2009, terdapat jumlah kematian kira-kira 5000 orang karena meminum air yang tidak aman setiap harinya. Dari kejadian ini diciptakan alat bernama LifeStraw. LifeStraw merupakan teknologi sederhana yang dapat menyaring air dengan tingkat penyaringan hingga 99,99% jenis bakteri dan 98,7% jenis virus yang ada di air. Dengan LifeStraw para penduduk Afrika dapat menyedot air sungai dan langsung meminumnya.
3. Pompa Air Tenaga Sepeda
Masalah air memang menjadi masalah pokok di dataran Afrika, di Guatemala irigasi dan distribusi air menjadi masalah serius agar kebun dan ladang bisa tetap terairi. Oleh karena itu, seorang insinyur bernama John Leary membuat sebuah pompa air bertenaga sepeda. Mekanismenya sederhana, yaitu dengan menyambungkan ban belakang sepeda dengan perangkat gesek yang terhubung dengan pompa elektrik. Alat ini dapat memompa air sampai 40 liter per menit dan desainnya juga sangat sederhana. Alat ini sudah diproduksi secara masal di Guatemala karena manfaatnya yang cukup besar.
4. Tungku Roket
Karena mayoritas penduduk Afrika masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar utama kompor, beberapa tahun terakhir penebangan pohon secara liar marak terjadi. Hal ini dapat mengganggu ekosistem jika terjadi secara terus menerus, terlebih lagi bahan bakar seperti gas juga sangat langka di Afrika. Persoalan tersebut akhirnya teratasi dengan sebuah alat bernama Tungku Roket. Alat ini mengkombinasikan jalur udara tungku dengan slot bahan bakar pada ujung bukaan ruang pembakaran, yang bergantian menuju cerobong dan penukar panas. Dengan tungku roket bahan bakar yang kecil sekalipun, seperti ranting pohon atau tangkai dapat menghasilkan api untuk waktu yang lama. Teknologi ini juga sangat efisien dalam mengurangi penggunaan kayu di Afrika.