Belakangan ini dunia Internasional tengah menghadapi serangan virus yang cukup mamatikan, virus tersebut bernama virus Ebola. Virus ini pertama kali berasal dari daratan Afrika, dan bisa ditularkan melalui interaksi terhadap orang yang mengidapnya. Virus Ebola terkenal sebagai virus yang mematikan dan sulit untuk dimusnahkan.
Namun selain virus Ebola tersebut ternyata di luar sana masih banyak virus lain yang sangat berbahaya dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Berikut 8 virus paling berbahaya di muka bumi dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara serius.
Virus Marburg adalah virus yang pertama kali ditemukan di Jerman tepatnya di kota Marburg. Awalnya virus ini berasal dari kera hijau yang sedang diteliti oleh para ilmuwan di laboratorium guna pengembangan vaksin penyakit polio. Gejala bila terjangkit virus ini adalah demam tinggi dan perdarahan di seluruh tubuh yang dapat menyebabkan shock, kegagalan organ dan kematian. Selain di temukan di kota Marburg jerman, virus ini juga menjangkiti kota Johanesburg (1975) pada 3 orang, Uganda (1980), dan Kongo (1999) pada 76 orang. Di bawah mikroskop, elektron virus marburg terlihat sebagai benang pendek, kadang-kadang melengkung pada salah satu ujungnya sehingga membentuk angka 6 atau 9.
Rotavirus adalah penyakit menular yang menyebabkan terjadinya rotavirus gastroenteritis. Penyakit ini dapat menyerang secara tiba-tiba dan cukup berbahaya terutama pada bayi. Sebenarnya penyakit ini menyerang hampir setiap anak sebelum mereka berulang tahun ke-5. Namun lebih sering terjadi pada balita lebih kecil antara 6 bulan hingga 2 tahun. Gejala tubuh jika terjangkit virus ini adalah demam, muntah-muntah, sakit perut dan diare encer yang berkepanjangan. Pada kasus yang berat, seorang anak dapat mengalami hingga 20 kali diare dalam sehari. Keadaan ini dapat berlangsung antara 3-9 hari. Namun saat ini sudah tersedia vaksin untuk mencegah virus ini, vaksin tersebut biasanya diberikan pada saat imunisasi saat bayi berusia 3, 4, dan 6 bulan.
Penyakit Virus Ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Gejalanya biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, dengan adanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada saat itu, beberapa orang mulai mengalami masalah pendarahan. Virus Ebola pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada seorang penderita. Penelitian mengungkapkan bahwa virus ini berasal dari buah yang terkena air liur kelelawar. Virus Ebola juga dapat menular dengan cepat melalui kontak visik seperti bersentuhan, keringat, air liur, dan cairan tubuh lainnya. Hinga saat ini belum terdapat vaksin yang bisa memusnahkan virus ini. Oleh karena itu virus Ebola sangat ditakuti di Di Dunia Internasional.
HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Tanpa pengobatan, seorang dengan HIV bisa bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun. Penyaluran virus HIV bisa melalui penyaluran Semen (reproduksi), Darah, cairan vagina, dan ASI. HIV bekerja dengan membunuh sel-sel penting yang dibutuhkan oleh manusia, salah satunya adalah Sel T pembantu, Makrofaga, Sel dendritik.
Hantavirus adalah genus virus dari familia Bunyaviridae yang menyebabkan penyakit sindrom paru virus hanta (hantavirus pulmonary syndrome). Virus ini berbentuk sferis dengan diameter 100 nm. Pada bagian luar strukturnya, terdapat selubung virus dan di dalamnya dilapisis dengan membran bilayer. Genomnya terdiri dari 6550 nukleotida yang mengkodekan enzim transkriptase virus, nukleokapsid, dan glikoprotein virus. Virus ini mudah diinaktivasi dengan panas, detergen, pelarut organik, dan larutan hipklorit. Virus ini banyak terdapat pada hewan hewan pengerat seperti tikus, mencit, Lemmus lemmus (lemming). Sebagian besar virus ini ditransmisikan melalui inhalasi kotoran hewan pengerat yang terinfeksi virus hanta. Manusia sebagai inang dapat terinfeksi virus ini apabila melakukan kontak dengan hewan pengerat dan kotorannya.
Coronavirus adalah salah satu dari kelompok virus RNA. Dinamakan demikian karena mereka terlihat seperti korona atau halo bila dilihat di bawah mikroskop elektron. Korona atau halo ini disebabkan oleh serangkaian proyeksi permukaan luar virus. Virus ini pertama kali diisolasi pada tahun 1965, dari cairan hidung seorang anak yang menampakan gejala pilek (common cold), yang biasanya disebabkan oleh infeksi Rhinovirus atau virus Influenza. Dan, kenyataannya, memang sulit sekali membedakan antara gejala infeksi Rhinovirus, virus Influenza dan Coronavirus. Virus ini juga merupakan sumber dari penyakit saluran pernapasan seperti Sars dan Mers.
Influenza atau yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, dan rasa tidak nyaman di tubuh. Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi. Influenza menyebar ke seluruh dunia secara musiman, yang menimbulkan kematian 250.000 dan 500.000 orang setiap tahunnya. Rata-rata 41.400 orang meninggal tiap tahunnya di Amerika Serikat dalam kurun waktu antara tahun 1979 sampai 2001 karena influenza. Namun firus ini dapat diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan, dan deterjen.
Virus Dengue adalah virus yang menyebabkan penyakit demam berdarah pada manusia. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk menyebarkan virus dengue melalui gigitan mereka. Demam dengue juga disebut sebagai breakbone fever atau bonebreak fever (demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan persendian. Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut. Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue. Orang-orang dapat melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan nyamuk. Para ilmuwan juga menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang ada. Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan atau tidak parah. Para ahli pun saat ini sedang mengembangkan obat-obatan untuk menangani virus ini secara langsung.